Anjuran buat Generasi Milenial yang Ingin Beli Rumah

Anjuran buat Generasi Milenial yang Ingin Beli Rumah

Generasi milenial mungkin merasa sulit membagi penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari, pemenuhan gaya hidup, dan menabung untuk membeli rumah.

Harga rumah terasa menakutkan bagi mau beli rumah pertama kali, terutama generasi milenial.

Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer meningkat pada triwulan I-2022.

Terlihat dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I-2022 tercatat 1,87 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,47 persen.

Harga properti residensial di pasar primer diprakirakan tumbuh terbatas pada triwulan II-2022 sebesar 1,16 persen.

Sementara, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 69,54 persen dari total pembiayaan.

Membeli rumah atau properti di pameran bisa mendatangkan beberapa keuntungan karena saat pameran biasanya ada diskon atau promo khusus yang ditawarkan.

Anda bisa memanfaatkannya untuk mencari rumah impian.

Berikut beberapa tips untuk membantu generasi milenial menemukan rumah impian di pameran.

Lakukan riset Cek secara online dan lihat perumahan yang mungkin diminati.

Lihat apa yang orang lain katakan tentang mereka dan periksa apakah ada keluhan dari pelanggan sebelumnya.

Jangan terkecoh Jangan terpengaruh oleh harga rendah untuk properti yang terletak di daerah yang jauh, dengan brosur yang mengklaim daerah tersebut akan dikembangkan atau cukup dekat untuk berjalan kaki ke bandara masa depan.

Untuk semua yang Anda tahu, infrastruktur yang diusulkan, misalnya jalan layang, mungkin tidak akan pernah dibangun dan bandara mungkin tidak akan selesai sampai 2050.

Jika sebuah proyek memiliki kolam renang dan Anda perlu membayar lebih, pertimbangkan seberapa sering Anda akan menggunakan kolam.

Sesuaikan dengan kemampuan Sebelum mengunjungi pameran apapun, lakukan perhitungan untuk mengetahui dengan tepat apa yang Anda mampu.

Tabungan dan investasi apa yang dimiliki dan mana yang perlu dicairkan? Periksa kelayakan pinjaman dengan mengunjungi situs bank atau berbicara dengan agen pinjaman.

Saat mengevaluasi anggaran dan jumlah pinjaman, pertimbangkan biaya pinjaman yang ada dan pengeluaran rutin.

Ingatlah bahwa bea materai, pendaftaran, biaya pemrosesan pinjaman, perantara, dan biaya lainnya mungkin berjumlah hampir 20 persen.

Banyak cara para pengembang dalam memadupadankan beragam kreasi memikat konsumen, baik dengan bekerjasama dan dukungan bank penyalur KPR, mengembangkan potensi proyek dengan lebih inovatif, dan juga memanfaatkan insentif pajak pemerintah melalui PPN properti, yang semuanya sangat bermanfaat serta berdampak pada pertumbuhan yang lebih positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

[ Back To Top ]